Komunikasi Lewat Bahan Kimia
Adalah para peneliti dari National Center for Atmospheric Research Amerika yang pertama kali mendeteksi adanya bahan kimia seperti aspirin di udara di sekitar tumbuhan yang sedang mengalami stress (gangguan). Bahan kimia seperti aspirin tersebut, ternyata dihasilkan oleh tumbuhan sebagai respon (daya imun) atas kondisi tidak normal, seperti perubahan suhu yang ekstrim, untuk melindungi dirinya.
Pembentukan bahan kimia tersebut ternyata memicu pula pembentukan protein tertentu dalam tumbuhan, yang berfungsi meningkatkan tingkat ketahanan bio-kimia tumbuhan serta mengurangi akibat buruk yang ditimbulkan oleh kondisi tidak normal disekitarnya.
Dalam penelitian ini, sebuah alat pengukur yang dipasang kira-kira 100 kaki di atas permukaan tanah mampu mendeteksi adanya methyl salicylate yang dihasilkan tanaman, yang dikondisikan pada suhu dingin yang ekstrim di malam hari, dan kenaikan suhu yang tinggi di siang hari.
Para peneliti mengungkapkan, tumbuhan mengeluarkan bahan kimia tersebut bertujuan untuk memberikan peringatan kepada tumbuhan di sekitarnya akan adanya ancaman yang mereka hadapi. Penelitian sebelumnya pun memperkuat temuan baru ini, di mana tumbuhan yang sedang di makan hewan mengeluarkan bahan kimia yang sama, yang dapat dirasakan oleh tumbuhan lain di sekitarnya.
Deteksi Lebih Awal
Temuan terbaru yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Biogeosciences ini, juga memunculkan harapan baru bagi para petani dan para pengelola hutan untuk dapat mendeteksi lebih awal akan munculnya serangan hama dan penyakit pada tumbuhan atau adanya serbuan serangga.
Dengan mengetahuinya lebih awal, waktu dan jumlah pemakaian pestisida pun dapat dioptimalkan. Sehingga akan mengurangi penggunaan pertisida dan tentu akan mengurangi kerugian para petani akibat serangan hama dan penyakit pada tanaman mereka.(AP)
2 komentar:
Subhanallaaaahh..
Subhanallhaaaaaaahhhh
Ciptaan Allah emang top banget deeeh
Posting Komentar